Selasa, 19 Maret 2019

PENYELENGGARAAN PRA UKK DI SMK MUHAMMADIYAH 2


Peserta Pra UKK Administrasi Perkantoran


Peserta Pra UKK Akuntansi


 

Peserta Pra UKK Pemasaran

     Setiap tahunnya seluruh SMK menyelenggarakan Ujian Kompetensi Keahlian yang biasa disingkat dengan UKK atau UjiKom. Kegiatan ini dimulai dari persiapan sampai dengan pelaksanaan kegiatan UKK atau Ujikom.

      Dalam rangka lebih menyiapkan peserta didik kelas XII untuk menghadapi uji kompetensi keahlian (UKK) tahun 2019, SMK Muhammadiyah 2 menyelenggarakan kegiatan pra UKK. Kegiatan pra UKK ini diikuti oleh semua peserta didik di kelas XII yang berasal dari 3 program studi yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, dan Pemasaran. Kegiatan pra UKK ini dilaksanakan dari tanggal 20 s.d 21 Maret 2019. Pada kegiatan pra UKK ini siswa diberikan latihan terhadap kompetensi yang akan diujikan dalam UKK yang sesungguhnya nanti.

         Kegiatan pra UKK ini diselenggarakan selain untuk menyiapkan peserta didik untuk menghadai uji kompetensi keahlian yang sesungguhnya, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman materi dan keterampilan yang dimiliki peserta didik.

         Dalam kegiatan pra UKK ini, yang menjadi penguji  adalah Rachma Anggita, S.Pd, Drs. Wahyu Warsita, dan Drs. M. Slamet Wadji, yang merupakan Ketua Program Studi Akuntansi, Administrasi Perkantoran, dan Pemasaran. Selain ketua program studi yang menjadi penguji, ada juga dari guru bidang studi produktif, seperti Tasman, S.Pd dan Meike, S.Pd yang menjadi penguji di program studi Administrasi Perkantoran, Maulana Alamsyah dan Putri Lestari, S.Pd yang menjadi penguji Akuntansi, dan Endang Dwi Lestari, M.Pd, Lia Meiliyana Sari, S.Pd, dan Sumar yang menjadi penguji Pemasaran.

Senin, 18 Maret 2019

MUHASABAH DALAM RANGKA MENGHADAPI UNBK DAN UKK





 



Kegiatan Muhasabah merupakan kegiatan yang  diadakan menjelang siswa/i kelas XII menghadapi Ujian Nasional (UN)dan Uji Kompetensi Keahlian (UKK). Selain merupakan salah satu dari program langkah sukses UN SMK Muhammadiyah 2 Jakarta, kegiatan muhasabah ini bertujuan agar siswa/i dapat lebih mendekatkan diri  kepada Allah SWT. Sehingga pada akhirnya siswa dapat tawakal, berserah diri kepada Allah SWT setelah selama ini berusaha dengan sungguh-sungguh. Kegiatan Muhasabah ini dihadiri oleh Kepala Sekolah Ibu Hj. Lazuardiah, MA, Wakil Kepala Sekolah Ibu Siti Martini, S.PdI dan Bapak Purwandaru, S.Pd, Ketua Program Studi Akuntansi Ibu Rachma Anggita, S.Pd, Ketua Program Studi Administrasi Perkantoran Bapak Drs. Wahyu Warsita, dan Bapak Drs. M. Slamet Wadji Ketua Program Studi Pemasaran, Bapak Djenal Lailamaluddin, S.Pd dan Ibu Qurratu Ainin, S.PdI selaku Guru BK dan Ibu Lily Maryani selaku salah satu wali kelas XII serta para orang tua atau wali siswa/i.
Kegiatan dibuka dengan pembacaan Kalam Illahi dan Sari Tilawah dari Ananda Khofifah dan Wulandari, yang mana keduanya merupakan siswa kelas XII. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Kepala SMK Muhammadiyah 2, Ibu Hj. Lazuardiah, MA. Sambutan kedua oleh Bidang Kurikulum, Bapak Purwandaru, S.Pd. Selanjutnya, ketua program studi Pemasaran Bapak Drs. M. Slamet Wadji dan ketua program studi Akuntansi, Ibu Rachma Anggita, S.Pd  untuk menyampaikan sepatah dua patah kata berkaitan dengan pelaksanaan uji kompetensi keahlian. 
Dalam kesempatan ini, pihak sekolah mengadakan muhasabah selain agar siswa/i dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT sehingga pada akhirnya siswa/i dapat tawakal, berserah diri kepada Allah SWT, kegiatan muhasabah ini bertujuan untuk mendorong semangat seluruh siswa menghadapi UNBK dan UKK sehingga mereka semakin antusiasias dan percaya diri dalam menghadapi ujian nantinya.
Selanjutnya, Ibu Siti Martini, S.PdI, meminta siswa/i kelas XII untuk berhadap-hadapan dengan orang tua/ walinya. Setelah itu, siswa/i kelas XII diminta untuk meminta maaf lalu membasuh kaki orang tua / wali. Pada kegiatan ini siswa/i dan orang tua terlihat tak kuasa menahan air mata mereka. Sehingga semua yang hadir pun ikut terharu dibuatnya.

Rabu, 28 November 2018

Ujian Praktik Kewirausahaan

Ujian praktik mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dilaksanakan hari ini (29/11). Pada kegiatan ujian praktik ini peserta didik diminta secara berkelompok mengadakan bazar makanan sehat dimulai oleh kelas XI Administrasi Perkantoran yang berlangsung di depan kelasnya menjelang istirahat sampai istirahat berakhir.
Nurul Hidayati S.Pd, Guru mata pelajaran Produktif kreatif dan Kewirausahaan yang menjadi penilai ujian ini. Pada kegiatan ini peserta dididik menjual aneka makanan yang bervariasi, sehat dan tidak mengandung 5P (Pengawet, Pemanis, Pewarna, Pengejal dan Penyedap.Mereka dipersilahkan menawarkan makanan dengan baik untuk menarik para pembeli.

Senin, 29 Oktober 2018

LITERASI OPTIMAL, PRESTASI MAKSIMAL



Kegiatan Siswa/I SMK Muhammadiyah 2 Jakarta
 di Festival Literasi Sekolah 
Festival Literasi Sekolah dilaksanakan sebagai ajang perayaan literasi. Ada lebih dari 30 mata acara yang terjadwal selama tiga hari pelaksanaan, di antaranya dialog literasi, pelatihan literasi, dan peluncuran buku. Acara berlangsung di empat area berbeda di Plasa Insan Berprestasi Kemendikbud, yaitu Panggung Utama, Pojok Literasi, Ruang Serbaguna Perpustakaan, dan Ruang Teater Perpustakaan Kemendikbud. Sebagian besar acara dilaksanakan secara paralel sehingga pengunjung dapat memilih acara sesuai minatnya.  
Partisipan yang terlibat dalam acara ini juga beragam. Sekolah-sekolah jenjang SD, SMP, SMA, SMK, dan PKLK berbagi praktik baik literasi melalui poster dan stan literasi. Pengunjung dapat bertanya mengenai program literasi yang dijalankan di sekolah. Ada pula sekitar 30 mitra yang terlibat menyemarakkan acara ini antara lain komunitas literasi, penerbit, dan lembaga internasional dalam bentuk stan literasi, diskusi, dan pelatihan.
Ada tiga tujuan yang ingin dicapai selama pelaksanaan FLS. Pertama menciptakan gerakan masif perayaan literasi dalam rangka meningkatkan kemmampuan membaca siswa pada level tertinggi. Kedua menggugah kesadaran masyarakat bahwa literasi adalah bagian dari hidup keseharian. Ketiga membangun pembelajaran sepanjang hayat," ujar Hamid di Perpustakaan Kemendikbud, Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Jumat (26/10/2018)
Tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-2 sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2017.
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad, FLS merupakan perayaan literasi yang mewadahi warga sekolah yaitu siswa, guru dan kepala sekolah serta penggiat literasi, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), akademisi, penerbit, lembaga, mitra dan orang tua dalam sebuah forum bersama.

Kamis, 25 Oktober 2018

SOSIALISASI DAN DISTRIBUSI TABLET PENAMBAH DARAH UNTUK SISWI


Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang sangat pesat tidak hanya fisik tapi juga mental dan sosial. Oleh karena itu untuk mencapai pertumbuhan yang optimal dibutuhkan asupan zat gizi yang adekuat termasuk zat besi. Kekurangan zat besi dapat meningkatkan resiko anemia/kurang darah.
Remaja putri beresiko terkena anemia 10 kali lebih besar dibanding dengan remaja putra. Karena masa ini mereka mengalami menstruasi yang mengakibatkan terjadi nya kehilangan zat besi dalam jumlah banyak. Hasil riskesdas 2013 prevalensi anemia pada wanita >15 tahun tidak hamil sebesar 22.7%.
Sebagai tindak lanjut dari program Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan Jakarta Pusat sudah melaksanakan program SOSIALISASI DAN DISTRIBUSI TABLET TAMBAH DARAH BAGI REMAJA PUTRI sejak tahun 2016. Puskesmas wilayah Tanah Abang saat ini melaksanakan program di beberapa sekolah, salah satunya di sekolah yaitu SMK Muhammadiyah 2 Jakarta Pusat. 
Selain diberikan penyuluhan tentang anemia, siswi diajak untuk belajar memeriksa dirinya sendiri apakah memiliki gejala anemia. yaitu seperti pemeriksaan kelopak mata apakah pucat? kuku apakah mudah patah? Dan apakah merasakan gejala 5 L Lemah letih lesu lelah dan lalai?
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, siswi diwajibkan minum tablet tambah darah 1 butir setiap minggu nya dengan dipantau oleh Guru UKS. Petugas Gizi Puskesmas akan melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan tersebut dengan memberikan daftar ceklis.
Diharapkan kegiatan ini terus dilaksanakan secara berkelanjutan setiap tahunnya. Dan remaja putri khususnya di wilayah kerja Puskesmas Tanah Abang dapat menyadari tentang pentingnya asupan zat gizi termasuk zat besi.

Rabu, 24 Oktober 2018

SENAM PAGI, SEMANGAT PAGI


Seperti biasa, setiap hari Kamis pagi SMK Muhammadiyah 2 Jakarta mengadakan Kegiatan Senam Pagi Bersama yang diikuti oleh seluruh warga sekolah. Kegiatan ini selain untuk menjaga kesehatan, juga bertujuan untuk memupuk kebersamaan antara Kepala Sekolah, guru, staf, karyawan dan peserta didik kelas X, XI, dan XII sehingga terjalin kerja sama yang baik demi kemajuan dan kebersamaan antar warga sekolah.
Kegiatan senam pagi yang dilaksanakan sekali dalam satu minggu selama 40 menit ini mampu meningkatkan kesehatan dan kebersamaan antar seluruh warga SMK Muhammadiyah 2 Jakarta. Jenis senam pagi seperti yang dilakukan di SMK Muhammadiyah 2 Jakarta adalah senam aerobik. Senam aerobik merupakan gabungan gerakan-gerakan yang energik dan kreatif, berirama cepat sesuai dengan fungsi senam aerobik itu sendiri diselingi gerakan lucu yang dipimpin oleh seorang instruktur. Manfaat senam aerobik adalah meningkatkan kesehatan jantung dan stamina tubuh. Tapi bila dilakukan secara tidak benar bisa menimbulkan cedera.

Senam aerobik dilaksanakan selama 40 menit .Sebelum senam dilakukan pemanasan. Pemanasan selama 10 menit, dilanjutkan dengan latihan inti selama 20 menit dan kemudian dilanjutkan dengan pendinginan selama 10 menit yang diiringi musik sesuai dengan iramanya. Dengan senam yang teratur, badan menjadi segar. Segala keletihan setelah bekerja dan belajar seminggu penuh menjadi hilang. Terlebih lagi, daya tahan tubuh meningkat. Disamping itu, kegiatan olah raga ini juga dapat meningkatkan kebersamaan di antara warga sekolah dan merupakan suatu rekreasi yang murah.

Senam pagi merupakan suatu aktifitas fisik yang sangat perlu diadakan secara rutin untuk menjaga kesegaran jasmani guru, karyawan dan khususnya para siswa di sekolah dan merupakan salah satu aktifitas jasmani yang efektif untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Gerakan-gerakan pada senam pagi selain melatih otot-otot pada tubuh juga melatih gerakan motorik pada anak. Dengan gerakan motorik yang terlatih, diharapkan anak, dalam hal ini siwa dapat lebih terampil dan kreatif dalam melakukan aktifitas sekolah sehari-hari.

Selain itu, gerakan senam pagi juga dapat melancarkan peredaran darah sehingga siswa lebih sehat dan segar, mencegah siswa agar tidak mengantuk dan bermalas-malasan di kelas. Sinar matahari pagi juga bagus bagi siswa karena kandungan vitamin D alaminya. Jika siswa sehat dan bugar secara fisik, maka kemampuan konsentrasi mereka akan meningkat dan memudahkan mereka untuk menangkap pelajaran yang diberikan oleh guru di dalam kelas.

Selasa, 23 Oktober 2018

MEMBENTUK KARAKTER SISWA MELALUI UPACARA BENDERA







Setiap hari Senin, di setiap lembaga pendidikan terutama sekolah dilaksanakan kegiatan Upacara Bendera pada pagi hari sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai. Termasuk di SMK Muhammadiyah 2 Jakarta. Upacara Bendera sudah menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap hari Senin.
Hari ini, Senin (22/10/2018) SMK Muhammadiyah 2 kembali melaksanakan Upacara Bendera. Kebetulan kelas XII Akuntansi mendapat giliran menjadi petugas upacara. Pada hari ini, ada beberapa orang dari peserta didik kelas XII Akuntansi yang terpilih menjadi petugas upacara. Mereka bertugas sebagai (1) pembaca tata upacara bendera (MC); (2) pengatur upacara; (3) pemimpin upacara; (4) pembawa teks Pancasila; (5) pengibar bendera (3 orang); ( 6) pembaca UUD 1945; (7) pembaca doa; (8) konduktor/dirigen; dan (9)  pemimpin pasukan. Sementara yang belum terpilih menjadi petugas tersebut, bertugas sebagai tim paduan suara.
Upacara bendera setiap hari Senin merupakan kegiatan wajib yang harus dilaksanakan oleh seluruh sekolah, baik sekolah negeri maupun swasta. Kewajiban ini berdasarkan Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti (PBP).
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya pembentukan karakter siswa melalui upacara bendera setiap hari senin, sebab hal ini sejalan dengan salah satu tujuan program kerja Wakasek Kesiswaan, yaitu menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara.
Upaya ini dilakukan sebab di dalam pelaksanaan apel bendera, terdapat nilai-nilai yang bisa membentuk karakter siswa. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai cinta tanah air, nilai penghargaan terhadap jasa para pahlawan, nilai ketertiban, nilaikedisiplinan, nilai penghormatan dan penghargaan, serta nilai kekompakan dan kerja sama. Melalui upacara bendera, siswa belajar bagaimana mencintai negara dan tanah air yang telah merdeka dari tangan para penjajah. Siswa pun belajar menghargai sesama melalui penghargaanya terhadap jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang demi mencapai kemerdekaan negara ini. Selain itu, melalui upacara bendera siswa belajar ketertiban dan kedisiplinan serta taat terhadap peraturan yang berlaku sebagai modal baginya untuk mencapai kesuksesan. Siswa juga belajar bagaimana menanamkan sikap menghormati dan menghargai sesama melalui penghormatan dan penghargaan terhadap bendera Merah Putih pada saat upacara bendera. Kekompakan serta kerja sama pun dapat ditanamkan di dalam diri siswa yang pada saat upacara bendera berperan sebagai petugas upacara.
Nilai-nilai tersebut antara lain nilai cinta tanah air, nilai penghargaan terhadap jasa para pahlawan, nilai ketertiban, nilaikedisiplinan, nilai penghormatan dan penghargaan, serta nilai kekompakan dan kerja sama. Melalui upacara bendera, siswa belajar bagaimana mencintai negara dan tanah air yang telah merdeka dari tangan para penjajah. Siswa pun belajar menghargai sesama melalui penghargaanya terhadap jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang demi mencapai kemerdekaan negara ini. Selain itu, melalui upacara bendera siswa belajar ketertiban dan kedisiplinan serta taat terhadap peraturan yang berlaku sebagai modal baginya untuk mencapai kesuksesan. Siswa juga belajar bagaimana menanamkan sikap menghormati dan menghargai sesama melalui penghormatan dan penghargaan terhadap bendera Merah Putih pada saat upacara bendera. Kekompakan serta kerja sama pun dapat ditanamkan di dalam diri siswa yang pada saat upacara bendera berperan sebagai petugas upacara.
Selain mengandung beberapa nilai di atas, upacara bendera pun memiliki beberapa manfaat bagi pembentukan karakter siswa. Manfaat yang pertama ialah upacara bendera dapat menumbuhkan sikap percaya diri dalam diri siswa untuk menjadi pemimpin. Hal ini dapat terjadi ketika setiap siswa secara bergilir diberi kesempatan untuk tampil memimpin upacara. Melalui penampilan siswa sebagai pemimpin upacara, secara perlahan sikap kepemimpinan tersebut tumbuh dalam diri siswa. Di sisi lain, upacara bendera dapat membangun rasa percaya diri siswa. Siswa dilatih untuk meningkatkan kepercayaan diri dengan menjalankan perannya sebagai petugas upacara. Upacara bendera juga bermanfaat bagi siswa untuk hidup tertib dan disiplin. Pada saat upacara bendera, terdapat aba-aba, aturan berbaris, dan tata cara yang baku untuk peran pemimpin dan yang dipimpin, sehingga siswa dapat belajar untuk menumbuhkan hal-hal tersebut di dalam dirinya. Menumbuhkan semangat kebersamaan pun merupakan salah satu manfaat upacara bendera. Siswa dapat belajar untuk bekerjasama melalui perannya sebagai petugas upacara maupun peserta upacara. 
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan suatu hal yang ada di dalam diri seseorang yang berkaitan erat dengan moral serta kepribadinnya. Dalam dunia pendidikan, karakter siswa ditanamkan melalui pendidikan karakter yang dilaksanakan dengan menggunakan berbagai metode dan program yang berkelanjutan. Selain itu, karakter siswa pun dapat dibangun melalui upacara bendera yang dilaksanakan di sekolah pada setiap hari senin. Melalui upacara bendera tersebut, siswa dapat memetik berbagai nilai yang berguna bagi pengembangan dirinya menjadi pribadi yang bermoral. Di samping itu, siswa pun dapat memetik manfaat dari pelaksanaan upacara bendera demi membangun karakter dirinya ke arah yang semakin baik.